Thursday, July 25, 2019

Kota Kelahiran ku

July 25, 2019 Posted by Fastabikul Khoirot My Spirit (Erin Debby) No comments



Barambai Kolam Kiri Ray.7 kecamatan Marabahan Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan.

Ya, saya lahir  di Barambai pada hari Jum'at, 23 Juni 2000. Sebuah desa dengan kebanyakan penduduknya adalah penduduk transmigrasi dari berbagai provinsi bahkan pulau. Saya sangat ingat sekali suasana di desa ku itu. Suasananya tenang, udaranya sejuk, hamparan kebun dan sawah yang mengelilingi rumah nenek saya. Ya, rumah nenek saya. karena pada saat itu saya tinggal di rumah  nenek. Ayah saya adalah seorang perantauan. Ayah saya berasal dari Pulau Jawa tetapatnya di Kota Klaten,  Provinsi Jawa Tengah. Saya Tinggal di Kalimantan Selatan selama 9 tahun.


Masa kecil adalah masa yang indah,makin jauh masa itu dari umur kita sekarang, makin indah dikenang, "The further back we go to the past, the roiser it looks to us."

Masa kecil memanglah momen yang paling menyenangkan. Kata orang, pada masa-masa inilah problema hidup terberat kita hanya soal matematika. Selain itu, yang kita lakukan adalah bermain, tertawa, dan lari berkejaran.

Tak semua hal tentang masa kecil saya ingat, tetapi, satu hal yang masih saya ingat dengan sangat baik beberapa hal yang masih sangat terkenang dalam benak saya. Setiap selepas pulang sekolah, saya saya selalu berbincang dengan nenek saya. karena pada waktu itu ibu saya sedang sakit. dan ayah saya yang merawatnya. Saat sore hari tiba, saya bersama-sama teman saya berangkat untuk megikuti kelas disebuah pondok pesantren yang letaknya tidak jauh dari rumah nenek saya. Kelas yang kami ikuti itu selalu berakhir selepas maghrib. Saya sangat senang karena bisa bertemu dengan teman-teman yang lucu, pintar dan sopan. Namun, ada beberapa diantara mereka yang usil. Hehe... Teman-teman saya itu sangat baik, apalagi kakak tingkat saya. mereka menyayangi adik-adik tingkatnya layaknya adik kandung mereka sendiri. Begitupun dengan guru-guru saya, Kalau tidak salah nama guru saya itu Ustadzah. Mudzdalifah dan Ustadzah. Hana. Saya sangat senang diajari oleh mereka. Mereka begitu disiplin daam mengajar dan mereka sangat teliti terhadap kesalahan-kesalahan dari setiap hasil pembelajaran yang diraih oleh santrinya. Namun, walupun begitu mereka sangat telaten untuk terus memberikan perbaikan-perbaikan kepada santri-santrinya 😘

Namun, Qodarullah. Allah berkehendak lain atas kehidupan saya. Allah mengambil ibu saya. Dan pada saat itu ayah, nenek dan saya sangat terpukul atas kepergian ibu saya. beliau adalah sosok yang baik, tegas, disiplin dan religius. Beliau selalu mengajarkan saya bagaimana cara belajar dengan baik agar saya meraih prestasi terbaik. beliau selalu membangunkan saya di sepertiga malam untuk melaksanakan sholat tahajud. meskipun, pada waktu itu saya merasa sangat ngantuuuk. Beliau mengajarkan saya membaca Al-Qur'an. Beliau selalu membimbing saya jika saya merasa kesulitan dalam menyelesaikan sesuatu. Terima kasih Ibu, kau adalah malaikat tak bersayap yang ALLAH turunkan untuk membimbingku. Dan sekarang, selesailah tugas mu ibu. Kau harus kembali kepada Sang Pencipta 😥

[ Please Watch this Video] - Marabahan City -

0 comments:

Post a Comment